Profil Desa Danurejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Danurejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Danurejo

Tentang Kami

Profil Desa Danurejo, Mertoyudan, Magelang. Mengupas tuntas perannya sebagai gerbang selatan strategis Kabupaten Magelang, dinamika ekonomi di koridor jalan utama, serta upaya masyarakatnya merawat tradisi agraris per 22 September 2025.

  • Gerbang Selatan Kabupaten Magelang

    Berada di perbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo, DIY, menjadikannya pintu masuk utama dan etalase pertama Magelang dari arah selatan.

  • Koridor Ekonomi yang Terus Tumbuh

    Dilewati Jalan Raya Magelang-Yogyakarta, memicu pertumbuhan pesat sektor perdagangan, jasa, dan kuliner di sepanjang jalur utamanya.

  • Transisi dari Agraris ke Peri-Urban

    Merupakan desa yang berada dalam fase transisi cepat, di mana lahan pertanian produktif berdampingan dan bersaing dengan perkembangan area komersial dan permukiman baru.

XM Broker

Desa Danurejo, yang terhampar di ujung selatan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, memegang peran yang sangat strategis dan unik. Lebih dari sekadar sebuah desa, Danurejo adalah gerbang utama, sebuah "ruang tamu" yang memberikan kesan pertama bagi siapa pun yang memasuki wilayah Kabupaten Magelang dari arah Yogyakarta dan Kulon Progo. Posisinya yang berada tepat di perbatasan antarprovinsi menjadikan desa ini sebuah koridor yang hidup, di mana arus mobilitas manusia dan barang hampir tidak pernah berhenti.Pada hari ini, Senin, 22 September 2025, Desa Danurejo menampilkan wajah ganda yang menarik. Di sepanjang jalan utamanya, ia adalah etalase modern yang dipenuhi geliat perdagangan dan jasa. Namun hanya beberapa ratus meter ke dalam, ia masih menyimpan jiwa agrarisnya yang tenang, dengan hamparan sawah dan kehidupan masyarakat yang berakar pada tradisi. Desa ini adalah arena transisi, sebuah panggung di mana identitas pedesaan berdialog secara intens dengan desakan urbanisasi. Profil Desa Danurejo adalah sebuah catatan perjalanan tentang bagaimana sebuah desa perbatasan mengelola posisinya, meraih peluang, dan menegosiasikan masa depannya.

Geografi dan Posisi Strategis: Beranda Terdepan Magelang

Keunggulan utama Desa Danurejo terletak pada posisi geografisnya. Dengan luas wilayah sekitar 237 hektare atau 2,37 km², desa ini menjadi titik perlintasan yang tak terhindarkan. Keberadaan Jembatan Srowol yang melintasi Sungai Progo menjadi penanda monumental perbatasan antara Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang wilayahnya berada persis di dalam teritori desa.Adapun batas-batas wilayah Desa Danurejo adalah sebagai berikut:

  • Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Sukorejo dan Desa Pasuruhan.

  • Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Sumberejo.

  • Di sebelah selatan, berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kulon Progo, DIY.

  • Di sebelah barat, berbatasan dengan Sungai Progo.

Berdasarkan data kependudukan per September 2025, Desa Danurejo dihuni oleh sekitar 6.900 jiwa. Angka ini menghasilkan tingkat kepadatan penduduk sekitar 2.911 jiwa per kilometer persegi. Populasi desa ini terus bertambah, didorong oleh statusnya sebagai lokasi yang prospektif untuk usaha dan tempat tinggal. Tata ruangnya menunjukkan diferensiasi yang jelas: zona komersial yang padat di sepanjang jalan raya, dan zona pertanian serta permukiman yang lebih tenang di bagian dalamnya.

Dinamika Perekonomian: Dari Cangkul Petani hingga Mesin Kasir

Struktur perekonomian Desa Danurejo bersifat dualistis, mencerminkan posisinya sebagai desa transisi. Sektor perdagangan-jasa dan sektor pertanian berjalan berdampingan, meskipun dengan skala dan laju pertumbuhan yang berbeda.Geliat Ekonomi di Koridor Jalan Raya Sebagai gerbang utama, Jalan Raya Magelang-Yogyakarta yang melintasi Danurejo adalah ladang emas bagi pertumbuhan ekonomi. Deretan unit usaha tumbuh subur di sepanjang jalur ini untuk "menangkap" pasar para pelintas dan memenuhi kebutuhan lokal. Sektor kuliner menjadi salah satu yang paling menonjol, dengan banyaknya rumah makan, restoran, dan pusat oleh-oleh yang menjadi tempat persinggahan favorit bagi para pelancong.Selain kuliner, berbagai jasa lain seperti perbengkelan, SPBU, toko modern, dan toko bahan bangunan juga berkembang pesat. Kehadiran sebuah pabrik garmen berskala besar di wilayah ini juga memberikan dampak signifikan, menyerap ratusan tenaga kerja, terutama kaum perempuan, dan menciptakan efek domino bagi tumbuhnya usaha indekos dan warung makan di sekitarnya.Pertanian sebagai Penjaga Tradisi Di luar hiruk pikuk jalan raya, sektor pertanian masih menjadi basis ekonomi dan identitas bagi sebagian besar warga asli Danurejo. Lahan persawahan yang subur, yang mendapat pasokan air dari saluran irigasi, masih terhampar luas. Para petani di sini menanam padi sebagai komoditas utama, diselingi dengan palawija. Bagi mereka, bertani bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang merawat warisan dan menjaga gaya hidup yang telah mereka kenal selama ini. Keberadaan lahan pertanian ini berfungsi sebagai penyeimbang ekologis dan sosial di tengah pesatnya pembangunan.

Tatanan Sosial: Masyarakat di Persimpangan Budaya

Sebagai desa perbatasan, tatanan sosial di Danurejo sangat dinamis dan terbuka. Interaksi dengan para pendatang, pelancong, dan pekerja dari luar daerah adalah hal yang lumrah terjadi setiap hari. Hal ini membentuk karakter masyarakat yang adaptif dan terbiasa dengan keragaman.Meskipun demikian, nilai-nilai komunal pedesaan masih dipegang teguh, terutama di kantong-kantong permukiman yang jauh dari jalan utama. Semangat gotong royong, tradisi slametan, dan kegiatan keagamaan yang berpusat di masjid-masjid kampung menjadi perekat sosial yang menjaga keutuhan komunitas.Terdapat sebuah kontras gaya hidup yang menarik di dalam desa ini. Di satu sisi, ada ritme kehidupan yang cepat dan komersial di sepanjang jalan raya. Di sisi lain, ada ritme agraris yang tenang dan komunal di pedalaman desa. Kemampuan masyarakat untuk hidup dalam dua dunia inilah yang menjadi ciri khas dari dinamika sosial di Danurejo.

Peran Pemerintah Desa dalam Mengelola Gerbang Perbatasan

Pemerintah Desa Danurejo memikul tugas yang kompleks sebagai manajer sebuah "desa gerbang". Peran mereka tidak hanya melayani warga, tetapi juga mengelola citra dan ketertiban di wilayah yang menjadi wajah pertama Kabupaten Magelang.Fokus pada Penataan dan Pelayanan Salah satu prioritas utama pemerintah desa adalah penataan kawasan komersial di sepanjang jalan raya agar tidak semrawut dan tetap menjaga estetika. Bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, mereka turut andil dalam penertiban pedagang kaki lima, pengelolaan parkir, dan menjaga kebersihan di jalur utama.Di bidang pelayanan, pemerintah desa dituntut untuk bisa memberikan layanan administrasi yang efisien bagi warganya yang sibuk dan dinamis. Selain itu, mereka juga berperan aktif dalam membina UMKM lokal, membantu mereka agar bisa naik kelas dan mampu bersaing.Menjembatani Pembangunan dan Konservasi Tantangan terbesar bagi pemerintah desa adalah menjembatani kepentingan antara ekspansi pembangunan komersial dengan upaya pelestarian lahan pertanian. Melalui musyawarah perencanaan pembangunan, mereka berupaya mencari titik temu agar pembangunan dapat terus berjalan tanpa mengorbankan seluruh lahan produktif yang menjadi cadangan pangan dan area resapan air.

Tantangan dan Prospek Masa Depan (per 22 September 2025)

Tantangan utama yang dihadapi Desa Danurejo adalah mengelola dampak negatif dari posisinya yang strategis. Tingginya volume lalu lintas membawa risiko kemacetan dan kecelakaan. Tekanan untuk mengkonversi lahan pertanian menjadi area komersial atau perumahan akan terus meningkat seiring dengan naiknya nilai ekonomi tanah.Selain itu, desa ini juga rentan terhadap masalah sosial khas daerah perlintasan, seperti potensi meningkatnya angka kriminalitas dan persaingan usaha yang tidak sehat.Namun, prospek masa depan Danurejo sangatlah cerah. Statusnya sebagai gerbang utama adalah modal yang tak ternilai. Peluang untuk mengembangkan potensi kuliner dan pusat oleh-oleh khas Magelang masih sangat besar. Dengan penataan yang baik, Danurejo bisa dikembangkan menjadi rest area atau titik persinggahan yang representatif dan nyaman bagi wisatawan.Di sektor pertanian, peluang terletak pada pengembangan agrowisata skala kecil atau pertanian dengan nilai tambah tinggi (misalnya, sayuran organik) yang bisa langsung dipasarkan ke restoran-restoran yang ada di sepanjang jalan. Penguatan BUMDes untuk mengelola unit-unit usaha strategis di desa juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru yang lebih terstruktur.